Rindu
Aku rindu,
Apa kau tak merasakan ada rindu yang menelusup lewat celah-celah pintu, celah-celah jendela tempatmu berada? Apa kau tak merasa ada hembusan nafas dalam yang menghangatkan rindu yang menjejakimu?
Kau tak pernah menyadari, saat malam memekat rinduku mengetuk pintu hatimu, sementara kau selalu meringkuk di balik hangat selimut malammu, membalikkan rinduku, memulangkan pada hening malamku.
Rindu pun pulang, menuju empunya, berjalan gontai serupa anak kecil yang balonnya meletus tiba-tiba tersengat panas matahari. Sedih, kecewa, marah, dan tentu saja perih.
Rindu terus menjejak, lalu menjelma angin malam, menerobos kasar jendela kamarku yang terbuka lebar. Dan menghempaskanku, kalah.
Aku membiarkan rindu yang menjelma angin malam bermanuver sesukanya di kamarku, sebelum akhirnya aku memasukkannya dalam toples yang dulunya berisi harapan.
Aku akan menyimpannya, mungkin di malam-malam yang lain aku akan mengirimkannya untukmu lagi.
Semoga kau bisa merasakannya di lain waktu.
Semoga.
2 komentar:
ayo ayo km uda naik level nyul, ayo d terbitkan! :D
Siap menantikan bukunya :D
Posting Komentar