Kenangan

05.05 sebut saja dewi 0 Comments





Ada yang terasa nyeri ketika kebetulan perempuan itu menatap langit-langit kamar dalam waktu yang lama.

Apakah kenangan selalu terkenang?
Kenangan dengan mudah menyelinap dari manapun menghadapkan diri kedepan perempuan itu. Menembus celah-celah jeruji jendela, menyamar menjadi guling yang dia peluk dalam malam sepi, dan menjelma pahit dalam secangkir kopi pagi miliknya.

Apakah kenangan melekat erat dalam tubuh pemiliknya?
Perempuan itu percaya, mengenang hanya perihal membuang-buang waktu. Tak penting. Toh dia dengan cepat pasti akan lupa dengan kenangan yang sempat dia ciptakan.

Apakah kenangan secepat itu akan meninggalkan ruang pikir pemiliknya?
Purnama sudah singgah beberapa kali dan perempuan itu masih sama. Duduk di balik jendela yang sama, menatap langit yang menghitam di malam, sekalipun hanya mendung yang ada. 

Namun kenangan mengekal sangat hebat dalam setiap lekuk hidup perempuan itu, Kenangan mampu menciptakan bayang-bayang sesosok yang sempat tak jadi bayang-bayang untuk beberapa waktu.

Barangkali memang bayang-bayang lebih kekal daripada si empunya sendiri, 
serupa kenangan.

You Might Also Like

0 komentar: