Ketika Kita Berciuman
; teruntuk mu
Aku dingin malam dan kau hangat pagi ketika itu,
tak pernah bisa dibayangkan dingin dan hangat melebur menjelma riuh,
melagukan bait-bait debar samudra rasa.
Bagaimana bisa dibayangkan,
bahwa kau hangat cahaya dan aku dingin udara
Semesta yang jahil, berkonspirasi dengan perputaran waktu, mempertemukan hangat dan dingin dalam kelam malam yang memekat.
Seketika dingin menghangat,
dan,
hangat mendingin
Lalu,
Beku untuk beberapa saat,
perlahan mulai mencair dalam hangat.
Dan satu dua kata terbunuh dalam degup.
170913
Salam,
Dedew
0 komentar:
Posting Komentar