Dan Luka Menjelma Dalam Desember
gambar di sini
Rinai hujan menemui bulannya,
Memuncak cumbuannya pada Desember,
Membasahi setiap sudut-sudut kota kecil ini, juga sudut-sudut hatiku.
Pertengahan Desember, dan hujan semakin menderas,
Aku masih terpaku di belakang kursi-kursi yang berserak,
Mendendangkan sebait lirik sendu,
lalu terdiam beberapa saat ketika kaca merefleksikan bayangmu dengannya.
Bukan sekedar bayangan, dibalik hujan kau memegang tangannya, menyentuh rasanya.
Aku terhenti di sudut ruangan ini bersama hujan Desember yang semakin menderas.
Dan kau berlalu dengannya tanpa peduli hujan Desember.
Lalu aku,
Tetap tertahan terjebak hujan yang meneteskan luka begitu deras.
*Selamat kalian berdua
0 komentar:
Posting Komentar