Mengerti

09.40 sebut saja dewi 0 Comments

; Kamu

Harus berapa waktu lagi yang kita butuhkan untuk saling mengerti? Tiga musim berlalu sangat singkat, meninggalkan langkah kita dalam kenangan yang berdenyut. Aku memungut satu dua luka, menyusunnya dan menuliskan dengan indah, berharap luka menjelma bahagia. Kau tahu, aku percaya bahwa setiap kau salah mengartikan sikapku, semua akan berujung pada pengertian.

Aku yang selalu tergegas meminum kopiku, berharap kopi yang menyentuh indraku masih belum mendingin. Dan kau yang meminum kopimu pelan, menikmati setiap resapan caffein yang mencumbu lidahmu. Dari hal yang kecil saja kita berbeda. Namun baiklah, kau bilang perbedaan itu yang akan melengkapkan kita, dan dari perbedaan itu kita tahu bahwa kita masih sama, bertahan dengan kopi yang caffeinnya selalu menghangat dalam aliran darah.

Iya, kita memiliki dasar yang sama. Tak mustahil untuk kita saling mengerti.
Hanya perlu bersabar, dan melapangkan hati.
Seperti bibir pantai yang selalu setia menunggu kecupan sang ombak, walau kadang ombak datang menghempas pantai dengan kerasnya...tapi pantai tak pernah marah, bukan?

Semoga seperti itu,
Aku meminum kopiku dengan tergesa, namun tetap menemanimu mencumbu pelan kopimu yang mungkin sudah mendingin.

You Might Also Like

    0 komentar: