Aku, Engkau, dan Waktu.

19.48 sebut saja dewi 0 Comments




gambar : pinjam di sini



Kita,
        aku dan engkau, semakin berjarak.
Tak jauh, tapi menyakitkan.

Waktu merebut paksa posisiku, menusukkan jarum detiknya yang meruncing tepat di rasaku.
Pedih,
dan aku berontak.
Namun sia-sia, waktu semakin melebar,
membentangkan setiap denyut detiknya, menghimpitku.
Sesak,
dan aku menyerah.

Aku memandang nanar waktu dan kau yang berjalan beriringan.
Kali ini pedih tak terasa lagi,
aku tahu ini rekayasa waktu.
Aku tahu ia tak ingin aku bahagia bersamamu.

Aku memanggilmu, dan kau menoleh.
Isyarat senyum darimu membuatku bangkit.

Aku ingat, aku masih menyimpan setoples cinta,
yang pernah kuambil saat cintaku dan cintamu meletup-letup sampai meluber.

Ajaib,
cinta itu mengumpul, bersatu, membentuk belati.
Iya,, belati..

Aku berlari sekencang-kencangnya,
menyusulmu dan waktu.

"Braakk.." aku menabrakmu, mendekapmu,
tak peduli waktu yang ada di sisimu.

Tiba-tiba hangat,,
iya, darah yang masih hangat mengucur dari tubuh sang waktu.
Aku lega,
aku bisa membunuh waktu!!

Ah, maafkan aku waktu.

Kau memang sudah waktunya mati, waktu.

You Might Also Like

0 komentar: