Sungai Kenangan

06.23 sebut saja dewi 0 Comments


Aku memunguti dua tiga luka,
menyusun, lalu dengan sabar memaku tiap inchi kenangan.

"Hai", tegurmu saat itu,
ketika kutengah sibuk menyusun setiap luka.

Kau memberikan sepotong gambar yang tampaknya sudah mulai usang
"Kau akan membutuhkan ini", ucapmu lirih.

Belum sempat membalas percakapan, kau menghilang, entah kemana.
Aku terpaku, menatap gambar perahu yang kau beri.
Ya, aku tahu,
Kau berharap aku memaku tiap inci kenangan menjadi perahu waktu.

Aku bekerja bersama luka-luka, mewujudkan perahu waktu yang kau harapkan
Hingga senja kala aku berhasil menjelmakan luka menjadi perahu waktu

Dan kau kembali hadir,
Menyeret perahu waktuku, memaksaku menaikinya, dan melayarkan pada sungai kenangan.
Aku terduduk,
pasrah,
menyerah, mengikuti arus sungai kenangan yang entah bermuara kemana.


You Might Also Like

0 komentar: