Sepagi Lalu dan Cinta Yang Tak Terungkap

05.41 sebut saja dewi 1 Comments





gambar pinjam di sini




Semua masih sama, sepagi yang lalu aku masih menyeduh kopiku mengawali pagi. Aroma dan pahitnya kopi menjilat saraf membangkitkan semangat. 

Hei, satu lagi, aktivitas pagiku selain itu, mengecek twitter dan berharap kamu muncul di timelineku. Mungkin kau berpikir pekerjaanku sia-sia dan tak penting, tapi menurutku itu bagian terpenting dari pagiku. Menunggumu mengucapkan selamat pagi kepada entah siapa (tapi aku menganggap selamat pagi itu untukku), memastikanmu baik-baik saja dan memantau aktivitasmu hari ini. Dengan itu semua semangat pagiku bertambah seratus persen!

Stalker! Ya, pekerjaan sampinganku sebagai stalker, membuntuti semua aktivitasmu lewat dunia maya. Kadang aku menerka-nerka untuk siapa setiap apa yang kau tulis di sosial mediamu, dan siapa saja yang berinteraksi denganmu. Hasilnya? Tak usah dibicarakan. Semua orang jelas tahu bahwa stalking itu hanya meradangkan perasaan.

Aku menyeruput kopiku yang sudah mendingin, dan pagi masih enggan beranjak. Ah, aku kembali memutar-mutar cangkir kopi yang sudah setengah kosong, dan kembali berspekulasi tentangmu. Aku berharap kau juga tengah memikiranku, menerka-nerka apa isi hatiku.

Ah, cinta, membuat orang bermain dengan pikiran-pikiran yang diciptakan sendiri. Merangkai simpul-simpul kisah yang belum tentu sesuai dengan kenyataan. Tak apalah, asal mengerti risiko yang akan berjalan dibelakang.... patah hati.





p.s : selamat jatuh cinta, selamat memperjuangkan cinta.

You Might Also Like

1 komentar:

Unknown mengatakan...

asli mbak.. keren keren postingannya. :D